Ilustrasi: IG fifaworldcup

Kekalahan Spanyol dan Portugal atas Maroko di pentas piala dunia Qatar adalah bukti simbolik pertautan antara sejarah dan sepakbola.

Sekitar tahun 711, panglima Tariq bin Ziyad memimpin 7000 pasukan menyebrangi selat Gibraltar. Meskipun kalah jumlah dengan penguasa Semenanjung Iberia yang dipimpin oleh raja Roderick, faktanya mereka berhasil menguasai tanah yang kita kenal sebagai Andalusia itu.

Sejarah memang berulang. Menjalani debut dalam grup F, dengan mengalahkan Belgia, imbang dengan Kroasia, lalu mengunci kemenangan atas Kanada, Singa Atlas akhirnya bertengger di posisi juara grup.

Masuk 16 besar, Maroko harus berhadapan dengan Spanyol. Jalannya pertandingan antara keduanya, mirip seperti pasukan Tariq bin Ziyad dengan jumlah pasukan yang amat kecil. Persentase penguasaan bola Spanyol 75 berbanding 25. Di 90 menit waktu normal ditambah perpanjangan waktu plus adu pinalti membawa Maroko lolos dan bersiap menghadapi Portugal.

Gol semata wayang Nesyri menuntaskan kilasan sejarah betapa digdayanya misi dakwah di masa Umayyah kala itu.

Kemudian, perluasan wilayah harus dilanjutkan.

Oktober, menjelang musim dingin, Tahun 732. Sesudah menyeberangi pegunungan Pyrenees, pasukan Abdurahman Al Ghafiqi bergerak ke utara. Balatentara yang membawa panji-panji Islam dari dinasti Umayyah itu terhenti di pertemuan sungai Clain dan Vienna. Mereka dihadang dan dipukul mundur pasukan bangsa Frank, pasukan kerajaan Prancis yang dipimpin Charles Martel, ketika hendak memasuki kota Tours. Kota yang hanya tinggal 239 km saja menuju Paris.

Begitulah.

Akhirnya, setiap serpihan peristiwa, akan terus berkelindan di antara waktu dan fakta yang ditemuinya. Bagi yang melewatinya akan menyebutnya sebagai pengalaman dan mengekalkannya jadi ingatan. Sementara itu, bagi kita yang menyaksikan kilasan peristiwa yang seolah waktu berputar, akan menyebutnya sebagai sejarah.

Dan kini, ia menemukan lagi titik baliknya dalam laga semi final dini hari nanti: Maroko menghadapi Prancis.

Saya tidak tahu akan seperti apa takdir waktu. Menarik untuk menyaksikan bagaimana keduanya menulis nasib masing-masing.
[.]
*ini adalah catatan pengantar 3 jam sebelum pertandingan Maroko vs Prancis




Loading