Karolina dan Permainan Biolanya

Keterangan: Karolina Protsenko ( Ilustrasi: Pinterest )

Tak ada yang mengira, anak umur 12 tahun itu mampu menarik banyak perhatian orang di jalanan lewat nada-nada yang dihasilkan dari biola yang dimainkannya. Dia sangat piawai memainkan biola. Bahkan bisa melebihi permainan orang dewasa pada umumnya. Tarian-tarian kecil yang diikuti dengan gesekan biolanya tambah menarik suasana. Seakan dia terlihat telah menyatu dengan nada-nada biola yang dimainkannya. Maka tidak heran banyak penonton yang terpukau menonton pertunjukannya.

Dia adalah Karolina Protsenko. Karolina Protsenko adalah sebuah nama pemberian dari orang tuanya Nicola Protsenko dan Ella Protsenko. Sebenarnya dia lahir di Ukraina, tapi saat ini telah pindah di Amerika Serikat. Karolina saat ini berumur 12 tahun dan mempunyai dua adik kecil yang mungil dan lucu. Kelebihan Karolina yang piawai memainkan biola dan pandai menyanyi adalah sudah sewajarnya. Sebagaimana menurut kata pepatah buah jatuh tak jauh dari pohonnya. Begitupun dengan Karolina yang berlatar keluarga seniman.

Karolina biasa memainkan biolanya di pinggir-pinggir jalan, tempat para pejalan kaki berlalu lalang. Yang menarik dari permainan biolanya adalah ia mampu menciptakan suasana yang berbeda. Dan mampu menyulap tempat biasa menjadi tempat yang luar biasa. Serasa yang mendengarkan melodinya akan ikut terbawa pada sebuah tempat yang khusus. Dari tempat yang sederhana menciptakan penampilan yang lebih dan menyentuh para penonton.

Misalnya pada saat memainkan soundtrack Titanic dari Celine Dion yang berjudul My Heart Will Go On. Awalnya para pejalan kaki tidak menghiraukan dan tidak mengira Karolina akan menyentuh seperti itu. Tetapi ketika mendengar gesekan melodi permainan biolanya, orang-orang pejalan kaki langsung berkumpul dan melingkari Karolina. Serasa melodi-melodi yang dikeluarkan dari biola yang dimainkannya menepuk dada para pejalan kaki. Pejalan kaki yang sedang lewat disitu seakan dibuat sadar bahwa pertunjukan menarik itu tidak harus di sebuah panggung. Selama indah didengar dan menyentuh hati, pasti akan ada saja peminatnya.

Terlihat saat Karolina sementara memainkan biolanya, penonton tak lupa menyumbangkan uang mereka sebagai bentuk kesadaran apresiasi. Kesadaran itu lahir dalam diri masing-masing penonton tanpa adanya paksaan. Di jalanan itu, Karolina melakukan perebutan hati. Sebuah ketulusan persembahan yang melahirkan imbalan dari murninya kesadaran. Keindahan melodi biola Karolina mampu mengetuk hati dan membuat takjub para penonton. Maka tidak heran pemberian itu bukan sebagai permintaan, melainkan sebuah kepatutan yang layak didapatkan. Apresiasi itu tidak hanya didapatkan d jalanan, di youtube, Karolina kini mendapatkan 5,16 juta subscriber.

Selain di pinggir jalan, Karolina juga biasa memainkan biolanya di pinggir pantai. Di pantai, rambut terurai panjangnya yang hampir mengenai pinggangnya, jadi menawan saat dihembus sepoinya angin. Ia memainkan biola sambil meliuk-liuk di pasir pantai. Karolina menakjubkan. Serasa melodi-melodi biola yang keluar ikut bernyanyi bersama pantai dan laut. Tarian-tarian kecil yang selalu mengiringi langkahnya saat memainkan biola menjadi ciri khas tersendiri bagi Karolina yang tidak dimiliki oleh pemain biola lainnya. Karolina seakan telah menyatu dengan biolanya itu. Bisa dikatakan biola itu adalah separuh hidupnya.

Karolina juga biasa memainkan biolanya di tempat yang tinggi. Yaitu di atas bukit dengan berlatarkan senja. Menontonnya di youtube, saya jadi ingat buku Sepotong Senja Buat Pacarku karya Seno Gumira Ajidarma. Sebuah senja yang berbicara tentang waktu. Bahwa seberapapun mudanya, pada akhirnya Karolina akan menua bersama senja yang selalu hadir sebagai penutup terangnya langit. Seperti senja yang mengiringi permainan biola Karolina yang masih muda, apakah ia akan konsisten bermain dengan menciptakan panggungnya sendiri, atau dengan modal popularitasnya, ke depan ia akan tergoda untuk tenggelam pada gemerlap lingkaran selebriti dengan gaya hidup glamor?

Hanya Karolina yang bisa menjawab. Sebab di usia belianya, ia telah memiliki modal itu.

Penulis :

Loading