sudah bertahun lamanya, seperti hari kemarin saja. halaman rumah kita yang gersang telah tumbuh subur rerumputan

barangkali kau masih ingat, dihari tujuh belas bulan juli. dengan tenang menghadap jendela, matamu yang dalam menatap arah selatan. tanpa suara menitip salam pada kampung halaman.

sudah bertahun lamanya, kau memilih tinggal di belakang rumah kita. tempat paling sederhana yang Tuhan berikan untukmu. Dia benar-benar mencintaimu.

sangatlah aneh, kita berdekatan namun belum pernah sekalipun bertemu. sekedar bertanya kabar dan bercerita tentang masa mudamu yang cantik jelita.

apa engkau tau
setiap waktu aku kerumahmu, berharap pintu terbuka dan menemuiku. aku benar-benar rindu bercerita padamu

bertahun lamanya, aku bersandiwara seolah engkau masih ada. meski tiang istanamu hanya satu menuju langit

ibu, di hadapan nisanmu sangatlah menyiksa, sebab air mata meresap kedalam dada.

pure, 2020

 

Penulis :




Loading