Ganda Gong Theater Kendari Kembali ke Ruang Publik dengan Pertunjukan Lakon “Malam Perak”

 

 

Para talent lakon “Malam Perak”. Romadoni (kiri), Lily Karliani (tengah), Arysandi Masda (kanan).
(Foto: Pattwah/Representasi
)

Representasi, Kendari – Seiring dengan hadirnya kabar baik dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif terkait kembalinya izin penyelenggaraan event berbasis budaya yang sempat terhambat akibat pandemi COVID-19, komunitas-komunitas penggerak kesenian di Kota Kendari mulai menghimpun energi untuk kembali menghadirkan karya seni pertunjukan yang sempat luruh dari ruang publik selama satu tahun terakhir.

Adalah Ganda Gong Theater Kendari, komunitas teater yang mulai eksis sejak tahun 2016 yang akan melangsungkan pementasan di Aula RRI, Jl. Laute No. 44, Mandonga, Kota Kendari pada 8-9 April 2021. Bekerjasama dengan IDEA Project selaku pihak manajemen pertunjukan, Ganda Gong akan menampilkan pementasan teater bertajuk “Malam Perak”.

Malam Perak adalah naskah hasil racikan dari Al Galih, penulis sekaligus sutradara teater kelahiran Kendari yang pernah berproses di Bengkel Rendra di Cipayung, Depok pada tahun 2003 hingga 2005. Malam Perak merupakan naskah teater ke empatnya, setelah sebelumnya menulis dan mementaskan naskah Wa Ndiundiu (2012), Parodi Maddona (2016), dan Pilkades (2018).

“Lakon malam perak ini mengisahkan tentang seorang penyair dan istrinya si pegawai honorer. Dan ini jarang dieksplor oleh dramawan-dramawan lain ke panggung pertunjukan. Kalau pun ada tokoh penyair di drama-drama lain, misalnya Maskodon dan Burung Kondor karya Rendra, itu hanya lebih sekedar kepada situasi politik pada zaman itu. Bukan menyangkut hubungan rumah tangganya. Nah, malam perak ini menyangkut hubungan rumah tangga si penyair dan istrinya. Taulah penyair pendapatannya pas-pasan, honoroer juga pendapatannya pas-pasan. Desakan ekonomi yang demikian dan gaya hidup si istri yang materialistis mau tidak mau menjadi pemicu keretakan hubungan rumah tangga mereka.” Ungkap Al Galih kepada representasi.id di tengah persiapan pentas.

Para talent lakon “Malam Perak” sedang latihan menyiapkan diri untuk pementasan.
(Foto: Dokumentasi Ganda Gong Teater)

Malam Perak adalah pertunjukan teater berdurasi 55 menit yang diperankan oleh Arysandi Masda sebagai Halimun, Lily Karliani sebagai Marlina, dan Romadoni sebagai Muslimin.

Lebih lanjut, Al Galih yang juga selaku pendiri dari Ganda Gong Theater menjanjikan akan memberikan banyak kejutan kepada penonton yang hadir.

“Menariknya lagi, karena berhubung ini adalah seorang penyair, pertengkaran yang kami hadirkan pun bukan pertengkaran biasa. Dia sedikit lebih puitis lah. Lebih puitis, lebih berirama, lebih lucu, lebih komedi. Karena gendrenya ini berbau komedi. Dia komedi tragedi sebenarnya. Hanya tragedinya kami sembunyikan sebagai daya kejut bagi penonton.”

Pementasan lakon “Malam Perak” jauh hari telah dipersiapkan. Optimisme bahwa selalu ada jalan alternatif untuk berkesenian di tengah pandemi yang membuat para talent terus latihan mempersiapkan diri di tengah ketidakpastian waktu pentas.

Pada medio Oktober 2020, para talent mulai membedah naskah hingga latihan. Pihak manajemen baru mengeluarkan tanggal pentas begitu ada regulasi terbaru terkait permit berkegiatan.

Dengan berupaya memenuhi standar CHSE, yakni Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan), IDEA Project menyiapkan waktu dua hari kepada audiens untuk menonton pertunjukan. Pementasan pertama di hari Kamis, tanggal 08 April 2021, pukul 15.30-16.30 WITA dan hari kedua pada Jumat, tanggal 09 April 2021, pukul 20.00-21.00 WITA

“Ini untuk menghidupkan peristiwa seni pertunjukan teater di kota ini yang cenderung mati suri, dan menjadi ruang ekspresi seniman dalam berkarya, juga membangun kesadaran kolektif dan kerja-kerja kolaboratif antar komunitas.” Ungkap Ari Asharie selaku Direktur IDEA Project

Official flayer lakon “Malam Perak”. (Dok. Ganda Gong Theater)

Tiket pertunjukan sudah bisa didapatkan di
Madecca Coffee, Perumahan Dosen (Perdos) Kampus Baru, Blok K Nomor 1 Kendari
Say Story, Jl. Budi Utomo, No. 22 Wua-Wua, Kendari
The Radio, Jl. Saranani, Korumba, Kec. Mandonga, Kendari (Lantai 2 Ktoz) dengan harga Rp. 35.000 untuk pelajar dan mahasiswa dan Rp. 50.000 untuk kategori umum.

Reporter: Riqar
Editor: Ghina

Loading