Berkeliling Sumba Lewat Imajinasi JS. Khairen

 

Apa yang menjadi luka masa lalu, biarlah mengering bersama waktu. Sebuah kalimat yang menggambarkan tentang novel Melangkah karya JS. Khairen. Cerita dengan latar belakang daerah Sumba, Nusa Tenggara Timur.

Secara singkat ceritanya berisi tentang perlawanan dan pertarungan dalam mempertahankan daerah tempat tinggal. Kampung Raja adalah salah satu daerah yang diambil dalam penceritaan. Dikisahkan tentang tokoh Runa Anapaku—seorang lelaki kecil yang mengikuti tradisi Pasola (berperang).

Saat itu ia mengikuti ayah dan warga kampung tempat ia tinggal agar tidak diambil alih oleh orang-orang yang haus akan kekuasaan. Tokoh Runa Anapaku bersama satu teman kecilnya selamat, selebihnya tewas termasuk ayah dan pamannya.

Runa diminta oleh Mama Raja untuk pergi meninggalkan daerah tersebut untuk menyelamatkan diri dan masa depannya. Runa merantau ke daerah yang sama sekali tidak pernah ia kunjungi sebelumnya. Dibabak selanjutnya diceritakan kisah Aura yang merupakan saudara tiri dari Runa.

Aura bersama ketiga kawannya yaitu Siti, Arif, dan Ocha berniat berlibur ke Sumba karena memang objek wisatanya yang begitu indah dan sekejap menikmati kehidupan serta berlari dari hiruk pikuknya kehidupan kampus.

Namun, setibanya di Sumba, justru berbagai tantangan dan tragedi yang mereka dapatkan terus mengalir bagaikan air. Tidak pernah berhenti. Layaknya arus yang begitu kencang terus menerus menghantam tubuh.

Awalnya hendak menyerah, tapi setelah mengetahui semua permasalahan, mereka pun bersatu untuk melawan pasukan berkuda yang bisa melontarkan listrik. Hal tersebut dikomandoi oleh Runa Anapaku itu sendiri.

Sebenarnya niat Runa adalah untuk memajukan daerah tanah kelahirannya. Namun, seiring dengan berjalannya waktu, ia termakan oleh jurang egonya sendiri untuk balas dendam. Runa bekerja sama dengan orang yang telah membunuh ayahnya saat tragedi Pasola.

Cerita ini diawali dari konflik listrik yang dipadamkan secara serentak di seluruh daerah Jawa dan Bali dengan cara yang sangat misterius. Lewat novel Melangkah kita juga diajarkan bagaimana menghormati adat dan budaya yang telah diajarkan oleh nenek moyang.

Di zaman serba maju seperti saat ini, banyak yang begitu tidak percaya adat. Padahal adat adalah hal penting. Seperti tokoh Aura yang tidak percaya dengan kekuatan arwah nenek moyang.

Nenek moyang mereka memberikan pesan bahwa akan terjadi kegelapan bersama hadirnya ribuan kuda raksasa, yang hadir untuk menghancurkan nusantara. Untuk menyelamatkan nusantara dan juga daerah Sumba, Aura dan Runa lah yang diutus untuk menyelamatkan tanah bumi mereka.

Namun, Aura menolak karena ia percaya bahwa hal itu hanyalah mitos belaka. Tetapi, setelah mendapat berbagai kejadian yang mampu membulatkan tekadnya untuk menolong warga dan juga tanah kelahirannya, ia dan ketiga kawannya lalu bersatu untuk melawan pasukan berkuda raksasa tersebut.

JS. Khairen merupakan salah satu penulis yang dikenal lewat beberapa hasil karyanya yang menjadi kenyataan terhadap fenomena yang terjadi di Indonesia. Mulai dari ibu kota yang berpindah ke Kalimantan hingga novel Melangkah yang mengambil latar konflik tentang pemadaman listrik di wilayah Jawa dan Bali.

Pada tanggal 1 Januari 2022 terbit sebuah berita yang berjudul PLN Defisit Batu Bara Listrik 10 Juta Pelanggan di Jawa-Bali Terancam. Hal tersebut menjadi salah satu alasan mengapa buku ini layak untuk teman-teman baca. Mendapatkan banyak pengajaran dan informasi di dalamnya.

Cerita yang berbau action ini dilatari daerah Sumba. Digambarkan dengan jelas bagaimana bentuk objek wisata serta budaya dan adat istiadat yang terdapat di daerah Sumba. Selain itu, novel ini memberikan kritikan bagi oknum-oknum yang haus akan kekuasaan.

Novel Melangkah yang terbit pada tahun 2020 ini merupakan cerita bentuk prosa yang best seller di pasaran.

Novel yang terdiri lebih dari 300 halaman ini mampu mengambil dan memikat hati serta masuk ke dalam imajinasi pembaca untuk bisa terjun ke dalam cerita. Layaknya sedang berada dalam alur penceritaan yang nyata.

Hal yang terpenting, penulis dapat membawa pembaca untuk berjalan-jalan ke daerah Sumba walaupun hanya lewat imajinasi. Setidaknya saya yang belum pernah ke daerah Sumba, dengan membaca novel tersebut, seakan membawa diri saya larut ke sana. Sederhana namun menyenangkan.

Sebuah novel yang begitu komplit dan siapa saja bisa membacanya. Penulis seakan memporak-porandakan perasaan pembaca. Membawa hati pembaca dalam situasi sedih, bahagia, takut, cemas, dan berbagai macam bentuk situasi lainnya.

Berisi kisah tentang persahabatan, tentang jurang ego anak dan orang tua, tentang menyeimbangkan logika dan perasaan, juga tentang bagaimana membiarkan luka di masa lalu mengering bersama jalannya waktu agar bisa melangkah maju menuju masa depan.

Novel Melangkah ini terdiri dari lima babak atau lima bagian. Setiap babak menampilkan kisah yang tidak dapat ditebak. Menghadirkan konflik yang sangat epik dan luar biasa serta terkadung banyak makna didalamnya.

Kisah hidup yang sangat dekat dengan kisah kehidupan nyata sehingga mampu menghadirkan rasa penasaran terus menerus ketika membaca. Penceritaan yang dikemas dengan sangat unik dalam penulisan. Membawa pembaca menjadi terbuai akan imajinasi yang sungguh terasa nyata.




Loading