Bentuk Nyata Jalinan Kerjasama Bisnis dan Investasi Antara Pemprov Sultra dan Jatim, 51 Ton Hasil Perikanan Dikirim Ke Jatim

Proses-pengiriman-34-ton-ikan-beku-hasil-perikanan-Sulawesi-Tenggara-ke-Jawa-Timur.-Dok.-Representasi

Representasi, Kendari – Sebuah kabar menggembirakan kala itu bagi para pelaku usaha di kedua daerah yakni Sulawesi Tenggara dan Jawa Timur. Pemprov Sultra dan Jatim berhasil menjalin kerjasama bisnis dan juga investasi di berbagai bidang sektoral. Hal tersebut menjadi agenda utama dalam rapat bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Sultra terkait kerjasama dengan Provinsi Jatim yang dilaksanakan di Aula Merah Putih, Rumah Jabatan Gubernur Sultra (20/06/2022).

Menurut Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekreatariat Daerah Provinsi Sultra, Suharno, dalam rapat tersebut membahas tentang persiapan pelaksanaan kerjasama antar dua wilah provinsi yakni Sulawesi Tenggara yang diwakili oleh Gubernur Ali Mazi serta Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa yang akan membuat nota kesepahaman (MoU) di Kota Kendari pada 23 Juni 2022 lalu.

Terdapat 13 isi Nota Kesepahaman (Mou) tersebut, yaitu:

  1. Kerjasama fasilitas dan pengembangan sumber daya ketahanan pangan
  2. Kerjasama pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif
  3. Kerjasama peningkatan pelayanan manajemen kepegawaian melalui sistem informasi manajemen Aparat Sipil Negara (ASN) terintegritas dan assesment center sebagai penilaian serta pengukuran kompetensi ASN
  4. Kerjasama industri perdagangan
  5. Kerjasama fasilitas peningkatan dan pengembangan sumber daya perkebunan
  6. Kerjasama fasilitas peningkatan dan pengembangan sumber daya tanaman hortikultura
  7. Kerjasama pelatihan teknis komunikasi dan informatika serta informasi publik
  8. Kerjasama fasilitas pengembangan sektor peternakan dan kesehatan hewan
  9. Kerjasama bidang kelautan dan perikanan
  10. Kerjasama pemberdayaan pengembangan koperasi, usaha kecil dan menengah
  11. Kerjasama fasilitas dan pengembangan sumber daya tanaman pangan
  12. Kerjasama pemberdayaan masyarakat, pemerintah desa dan pemanfaatan potensi sumber daya alam di desa
  13. Kerjasama pembangunan daerah dalam rangka pengelolaan potensi dan sumber daya hutan.

Kadin Sultra Lakukan Misi Dagang ke Jawa Timur

Salah satu hasil dan bentuk nyata dari kerjasama tersebut, yaitu Kamar Dagang dan Indutri (Kadin) Sulawesi Tenggara (Sultra) berhasil mengirimkan 51 ton hasil perikanan yang terdiri dari 34 ton ikan beku jenis ikan layang dan 17 ton gurita flower ke Jawa Timur.

Komite Tetap Budidaya Perikanan dan Kelautan Kadin Sultra, Eddy Nurdin mengungkapkan bila kerjasama bisnis antar kedua daerah ini diinisiasi oleh Ketua Kadin Sultra, Anton Timbang yang memfasilitasi ekspor hasil laut di Sulawesi Tenggara.

“Implementasinya hari ini kami berhasil mengirimkan hasil laut sebanyak 2 kontener atau sebanyak 34 ton ikan beku ke Surabaya, senilai Rp 1 milyar lebih yang merupakan pasar dominan ikan beku khususnya jenis ikan layang, sementara untuk jenis gurita akan langsung di ekspor ke Amerika dan jenis kerang konsumsi di ekspor ke Australia, juga pasar Thailand sementara digarap.” ungkap Edy Nurdin kepada Representasi.id pada acara Misi Dagang Pengiriman 34 Ton Ikan Beku ke Jawa Timur, yang berlokasi di Pelabuhan Perikanan Samudera, Kendari (16/02/2023).

Wawancara Representasi kepada Eddy Nurdin selaku Komtap Budidaya Perikanan dan Kelautan Kadin Sultra. (Dok. Representasi)

Kadin Sultra berkolaborasi dengan Pihak Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra melalui koperasi perikanan. Dimana Kadin Sultra berperan sebagai fasilitator kegiatan ekspor dan pihak koperasi perikanan yang merupakan naungan Dinas Kelautan dan Perikanan Sultra sendiri selaku suplier hasil perikanan yang kemudian diantar pulaukan ke wilayah Jawa Timur, khususnya komoditi ikan beku.

Menurut Eddy Nurdin, selain Dinas Kelautan dan Perikanan terdapat pula Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sultra sebagai kemitraan dalam kegiatan perizinan investasi yang berbasis data, sehingga nantinya dengan adanya data tersebut, dapat bersinergi dengan berbagai instansi terkait yang bergerak di sektor invetasi sehingga menjadi acuan dari semua pihak yang berkepentingan khususnya dari pihak buyer yang berminat pada komoditi hasil perikanan.

Dilain pihak, Kepala Pelabuhan Perikanan Samudera, Syahril Abdul Raup mengatakan bahwa upaya yang dilakukan oleh Kadin Sultra dengan melaksanakan ekspor komoditas perikanan adalah yang tepat sebagai upaya untuk menstimulasi tumbuhnya kegiatan ekspor perikanan di Sulawesi Tenggara. “Saya berharap bila nantinya kegiatan ekspor tidak lagi dilakukan di pelabuhan di kota lain seperti pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta maupun Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya. Melainkan langsung dari pelabuhan kita sendiri.” ucapnya.

Syahril mengungkapkan bila di tahun 2022 lalu, sebanyak 22 ribu ton ikan mendarat di Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. “Kami terus mengupayakan agar kapal penangkap ikan itu bisa masuk ke pelabuhan Samudera ini, karena semakin banyak kapal yang masuk, maka semakin tinggi pula tingkat produksi komoditas hasil lautnya.” kata Syaril.

Pada kesempatan itu pula, pimpinan Koperasi perikanan Berkah Kendari, Rauf, merasa sangat bersyukur karena jauh sebelumnya, pihaknya belum pernah difasilitasi untuk melakukan kegiatan ekspor hingga mendapatkan buyer atau pembeli. Akan tetapi dengan adanya layanan fasilitas dari pihak Kadin Sultra, Koperasi Berkah Kendari  di setiap tahunnya, tak pernah berhenti  melakukan ekspor perikanan maupun hasil lautnya.

Beberapa ikan beku yang siap dikirim ke Jawa Timur. (Dok. Istimewa)

“Memang seperti Inilah merupakan bentuk kerjasama yang kami harapkan dan Alhamdulillah, kami benar-benar merasa bersyukur, karena melalui beragam fasilitas dari Kadin Sultra, kami bisa menemukan pembeli atau buyer untuk melakukan ekspor, baik pengiriman antar pulau maupun untuk kebutuhan ekspor ke luar negeri. Jauh sebelumnya

kami sendiri mencari buyer dan tidak terarah. Lewat jaringan yang dimiliki Kadin Sultra, kami sudah mampu dalam melakukan ekspor hasil perikanan di Sultra ini,” pungkasnya

DPMPTSP Sultra Upayakan Hilirisasi Investasi Perikanan

Wilayah Sulawesi Tenggara yang memiliki perairan laut seluas 114.879,00 km2, memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar. Posisinya yang terletak pada WPP-RI 713 mencakup perairan Selat Makassar, Teluk Bone, laut Bone, laut Flores, laut Bali dan WPP-RI 714 yang meliputi teluk Tolo serta laut Banda.

Secara geografis, Provinsi Sulawesi Tenggara memiliki ekosistem perairan yang beragam seperti ikan laut pelagis, ikan laut demersal, ekosistem pesisir dan pulau-pulau kecil yang kaya akan terumbu karang, padang lamun, mangrove hingga perairan umum yang berlimpah sumberdaya perikanan dan hasil laut lainnya.

Akan tetapi, akumulasi rata-rata pemanfaatan perikanan tangkap beberapa tahun terakhir menunjukan angka yang masih berkisar 10-15%. Sehingga untuk itulah, Pemerintah Daerah tengah berupaya mendorong peningkatan pengolahan sektor perikan di Provinsi Sulawesi Tenggara.

Hendrawan Saputra (JF Analis Promosi DPMPTSP Sultra) bersama pengurus Kadin Sultra saat mengunjungi Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. (Dok. Istimewa)

JF Analis Kebijakan Promosi Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Hendrawan Saputra, mengungkapkan bila hilirisasi sektor perikanan dilakukan secara optimal terhadap hilirisasi produk utama maupun produk turunan dari hasil laut dan perikanan tersebut. Pola pendekatan tersebut bersinergi dengan konsep blue economy yang salah satunya bercirikan zero waste, adopsi inovasi, multiplier economy dan social inclusive.

“Dengan adanya aktivitas misi dagang ekspor perikananan sebanyak 51 ton yang terdiri dari ikan beku dan gurita hari ini, menunjukkan betapa besarnya peluang investasi yang tentu saja bermuara peningkatan kesejahteraan bagi kaum nelayan maupun komunitas bidang usaha di bidang perikanan,” kata Hendra saat ditemui awak Representasi di acara Misi Dagang Pengiriman 34 Ton Ikan Beku ke Jawa Timur.

 

Penulis: R. Purnawan
Editor: Ghina Alfia




Loading